Selasa, 11 Maret 2014

CINTA : Pembunuhan Ade Sarah

Kali ini saya tertarik untuk membahas aksi dari pembunuhan yang sekarang lagi banyak banget dibicarakan orang banyak. Pembunuhan yang di latar belakangi dengan persoalan CEMBURU dan CINTA.

 Ahmad Imam Al Hafitd dan kekasihnya, Assyifa Ramadhani tega membunuh Ade Sara Angelina, dengan motif sakit hati. Pasalnya, tersangka Hafitd diputus cintanya karena perbedaan agama.

Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota, Kompol Nuredy Irwansyah, mengatakan, alasan pemutusan itu dianggap oleh Hafitd tak masuk akal. Pasalnya, korban diketahui menjalin hubungan dengan pria lain berinisial A yang juga berbeda agama.

"Ketika pelaku berpacaran dengan korban, korban juga berpacaran dengan A," kata Nuredy kepada wartawan di Polresta Bekasi Kota, Jumat (7/3).

Karena diselingkuhi itu, tersangka Hafitd kemudian sakit hati. Sementara itu, tersangka Assyifa sakit hati, karena tersangka Hafitd masih berkomunikasi dengan korban Ade Sara Angelina meski sudah putus.

Akibatnya itu, kedua pelaku timbul niat untuk menculik dan membunuh korban. Dia mengatakan, niat itu sudah timbul sejak seminggu sebelum peristiwa tersebut terjadi. "Dijemput di Stasiun Gondangdia, Jakarta pada Senin sore," kata dia.

Merdeka.com

Masalah cemburu yang berujung kepada kematian. Masalah paling rumit dalam kehidupan yaitu CINTA. Dari berita diatas mungkin banyak dari orang-orang yang berfikir kalau orang yang membunuh itu tidak mempunyai hati dan lain-lain, Namun pada kenyataannya sang pembunuh mempunyai cinta yang amat besar terhadap korban. Pernyataan ini bukan berarti saya setuju akan perbuatan pelaku lho, namun saya berfikir APA YANG SALAH DENGAN CINTA? cinta memang mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan. Saya juga teringat tentang sosok BJ Habibie, presiden ke3 RI. Beliau mempunyai rasa cinta yang sangat besar kepada Alm. Ainun hingga ia bisa tegar dalam menghadapi berbagai cobaan dikala beliau menjabat menjadi Presiden kala itu. almarhumah istrinya menjadi penyemangat, pemberi motivasi dan juga sebagai rumah untuk sang presiden kembali. Kalau dilihat keduanya memang berbanding terbalik. Namun kedua persoalan tersebut berlandaskan CINTA. Dari kesimpulannya, tidak ada yang salah dari cinta, semua tergantung bagaimana cara kita memaknai cinta tersebut. Terkadang untuk mencintai kita juga harus menggunakan akal kita, karena kita MANUSIA dan itu kelebihan kita.

0 komentar:

Posting Komentar