Sabtu, 17 September 2016

Islam dan Toleransi

Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil ‘alamin washolatu wassalamu alla asrofil ambiyai mursalin wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. Ama bagd.
Saya membuat tulisan ini karena sebuah keresahan yang terjadi diantara umat beragama di indonesia yang merasa bahwa Islam tidaklah memiliki toleransi. Banyak dari mereka yang beranggapan bahwa karena Indonesia mayoritas adalah umat Islam maka Islam bersikap semena-mena. Bahkan ada yang komentar disalah satu media sosial “kalian selalu menyebutkan agama islam adalah agama perdamaikan, namun mana buktinya.” Sungguh sebagai muslim saya merasa sedih melihatnya, sayapun bukanlah muslim yang taat, namun dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas tindakan saya atau saudara seiman saya yang lain jika kami tidak menunjukan cahaya cinta dari agama kami kepada kalian. Doakan kami agar semakin beriman dan menunjukan cahaya Islam pada semua umat di muka bumi.
Islam dan toleransi, sesungguhnya Islam memanglah agama cinta, sebuah agama perdamaian. Dalam sebuah ayat Al-Qur’an pun disebutkan "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan berbangsa-bangsa,dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yg paling mulia di antaramu disisi Allah ialah orang yg paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal."(Q.S al hujuraat: 13) Dari sebuah ayat diatas kita umat muslim dianjurkan untuk saling kenal mengenal, saling bersilaturahmi sesama manusia dan tidaklah derajat manusia dilihat dari suku-suku tersebut, semua manusia sama yang membedakan adalah ketakwaan terhadap Allah.
Toleransi dalam Islam tak hanya ditunjukan  lewat ayat Al-Qur’an saja. Tetapi perilaku tersebut dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad Saw, sahabat-sahabat Nabi dan juga mereka yang menaruh Al-Qur’an dan Hadist Nabi di hatinya. Beberapa kisahnya antara lain ketika di sudut pasar Madinah Al-Munawarah ada pengemis Yahudi buta, tiap hari ketika ada seseorang yang mendekatinya ia selalu mengatakan "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah Saw mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah Saw menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau Saw wafat. Inilah Islam penuh kasih sayang yang ditunjukan Rasulullah SAW kepada kita. Kasih sayang bahkan terhadap orang yang mencacinya.
Tak hanya berhenti sampai di Rasulullah SAW, namun kasih sayang beliau menular kepada sahabat-sahabatnya. Suatu ketika ketika Umar Al Khattab membebaskan Jerusalem dari penjajahan romawi timur. Sikap adil ditunjukan oleh Umar Al Khattab pada penduduk kota Jerusalem dengan memberikan hak non muslim kepada mereka. Kutipan perjanjiannya sebagai berikut :
“Umar memberikan jaminan terhadap jiwa mereka, harta, gereja-gereja, salib-salib, orang-orang yang lemah, dan mereka tidak dipakasa meninggalkan agama mereka. Tidak ada seorang pun diantara mereka yang merasa terancam dan diusir dari Jerusalem. Dan orang-orang Yahudi tidak akan tinggal bersama mereka di Jerusalem. (Ini adalah permintaan penduduk Jerusalem, karena penduduk Jerusalem sangat membenci orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi membunuhi tawanan Nasrani di wilayah Persia. Sampai ada riwayat yang menyebutkan, Umar menjamin tidak ada Yahudi yang lewat dan bermalam di Jerusalem).” Umar Al Khattab menunjukan toleransinya lewat perjanjian yang tujuannya adalah melindungi non-muslim dan memberikan kebebasan beragama dibawah kepemimpinan Islam.

            Begitulah Islam, bukanlah semakin religius seorang muslim ia menjadi teroris, melainkan akan menjadikannya semakin humanis. Masih banyak lagi sikap toleransi yang ditunjukan oleh islam, bahkan di Indonesia ketika Islam datang dan merayakan Idul Adha umat muslim menggantinya dengan kerbau karena mengetahui sapi masih dianggap sebagai binatang yang sakral karena dulu mayoritas beragama hindu-budha. Sungguh banyak sekali jika harus membeberkan sikap toleransi dalam Islam. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi mereka yang belum mengetahui. Jika ingin mengetahui Islam, lihatlah Al-Qur’an dan lihatlah sejarah Nabi Muhammad Saw. Disana akan ada cahaya Islam yang penuh cinta dan kasih.

0 komentar:

Posting Komentar