Bismillahirrohmanirrohim,
alhamdulillahirobbil ‘alamin washolatu wassalamu alla asrofil ambiyai mursalin
wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. Ama bagd.
Saya membuat tulisan
ini karena sebuah keresahan yang terjadi diantara umat beragama di indonesia
yang merasa bahwa Islam tidaklah memiliki toleransi. Banyak dari mereka yang
beranggapan bahwa karena Indonesia mayoritas adalah umat Islam maka Islam
bersikap semena-mena. Bahkan ada yang komentar disalah satu media sosial “kalian
selalu menyebutkan agama islam adalah agama perdamaikan, namun mana buktinya.” Sungguh
sebagai muslim saya merasa sedih melihatnya, sayapun bukanlah muslim yang taat,
namun dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas tindakan saya atau saudara
seiman saya yang lain jika kami tidak menunjukan cahaya cinta dari agama kami
kepada kalian. Doakan kami agar semakin beriman dan menunjukan cahaya Islam
pada semua umat di muka bumi.
Islam dan toleransi,
sesungguhnya Islam memanglah agama cinta, sebuah agama perdamaian. Dalam sebuah
ayat Al-Qur’an pun disebutkan "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan
berbangsa-bangsa,dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yg paling mulia di antaramu disisi Allah ialah orang yg paling
bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal."(Q.S al
hujuraat: 13) Dari sebuah ayat diatas kita umat muslim dianjurkan untuk saling
kenal mengenal, saling bersilaturahmi sesama manusia dan tidaklah derajat
manusia dilihat dari suku-suku tersebut, semua manusia sama yang membedakan
adalah ketakwaan terhadap Allah.
Toleransi dalam Islam
tak hanya ditunjukan lewat ayat Al-Qur’an
saja. Tetapi perilaku tersebut dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad Saw,
sahabat-sahabat Nabi dan juga mereka yang menaruh Al-Qur’an dan Hadist Nabi di
hatinya. Beberapa kisahnya antara lain ketika di sudut pasar Madinah
Al-Munawarah ada pengemis Yahudi buta, tiap hari ketika ada seseorang yang
mendekatinya ia selalu mengatakan "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad,
dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian
mendekatinya kalian akan dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah Saw mendatanginya
dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah Saw
menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu
selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah
SAW melakukannya hingga menjelang Beliau Saw wafat. Inilah Islam penuh
kasih sayang yang ditunjukan Rasulullah SAW kepada kita. Kasih sayang bahkan
terhadap orang yang mencacinya.
Tak hanya berhenti
sampai di Rasulullah SAW, namun kasih sayang beliau menular kepada
sahabat-sahabatnya. Suatu ketika ketika Umar Al Khattab membebaskan Jerusalem
dari penjajahan romawi timur. Sikap adil ditunjukan oleh Umar Al Khattab pada
penduduk kota Jerusalem dengan memberikan hak non muslim kepada mereka. Kutipan
perjanjiannya sebagai berikut :
“Umar memberikan jaminan terhadap jiwa mereka,
harta, gereja-gereja, salib-salib, orang-orang yang lemah, dan mereka tidak
dipakasa meninggalkan agama mereka. Tidak ada seorang pun diantara mereka yang
merasa terancam dan diusir dari Jerusalem. Dan orang-orang Yahudi tidak akan
tinggal bersama mereka di Jerusalem. (Ini adalah permintaan penduduk Jerusalem,
karena penduduk Jerusalem sangat membenci orang-orang Yahudi. Orang-orang
Yahudi membunuhi tawanan Nasrani di wilayah Persia. Sampai ada riwayat yang
menyebutkan, Umar menjamin tidak ada Yahudi yang lewat dan bermalam di
Jerusalem).” Umar Al Khattab menunjukan toleransinya lewat perjanjian yang tujuannya
adalah melindungi non-muslim dan memberikan kebebasan beragama dibawah
kepemimpinan Islam.
Begitulah
Islam, bukanlah semakin religius seorang muslim ia menjadi teroris, melainkan
akan menjadikannya semakin humanis. Masih banyak lagi sikap toleransi yang
ditunjukan oleh islam, bahkan di Indonesia ketika Islam datang dan merayakan
Idul Adha umat muslim menggantinya dengan kerbau karena mengetahui sapi masih
dianggap sebagai binatang yang sakral karena dulu mayoritas beragama
hindu-budha. Sungguh banyak sekali jika harus membeberkan sikap toleransi dalam
Islam. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi mereka yang belum mengetahui. Jika ingin
mengetahui Islam, lihatlah Al-Qur’an dan lihatlah sejarah Nabi Muhammad Saw. Disana
akan ada cahaya Islam yang penuh cinta dan kasih.
0 komentar:
Posting Komentar