Minggu, 29 Desember 2013

IDEOLOGI



A.    IDEOLOGI
Menurut Wikipedia Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sainstentang ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologiMarxisme).
Kata Ideologi pertama sekali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de Tracy pada tahun 1796. Kata ini berasal dari bahasa Prancis idéologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu, idéo yang mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata ini dalam pengertian etimologisnya, sebagai “ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan”
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi (mabda’) adalah pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan metode untuk menyebarkannya.


B. LANGKAH PANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti dari pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses watu yang lama dan terus menerus, sehingga proses pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal sehingga diakui kebenarannya. Atas dasra ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. Maka dari itu untuk mendapatkan pandangan hidup yang baik perlu langkah-langkah seperti : mengenal, mengerti, menghayati, meyakini, mengabdi, serta mengamankan.
Namun berdasarkan asalnya, pandangan hidup diklasifikaskan menjadi 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pendangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara.
3. Pandangan hidup yang berasal dari renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.


2. CONTOH
Disini saya mengambil contoh ideologi dan pandangan hidup yang baik dalam pancasila, terutama sila pertama yang berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa “. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita sebagai umat beragama pada Tuhannya.
Ani beragama Kristen dan Budi beragama Islam, mereka berdua sudah lama beteman namun jarang sekali bertengkar meskipun keyakinan mereka berbeda. Bahkan pernah sewaktu-waktu mereka berangkat beribadah bersama. Ani ke gereja dan Budi ke masjid.

3. TANGGAPAN
Perilaku contoh diatas patut kita tiru, kita harus menghormati antar beragama, kita tidak boleh membeda-bedakan, saling mengejek atau menjatuhkan, kita harus percaya pada Tuhan yang sesuai dengan ajaran masing-masing, menjalankan perintah agama sesuai ajarannya, dan tidak memaksakan hendak beragama. Sehingga kita mempunyai pandangan hidup yang baik dalam beragama jika sikap diatas dilaksanakan.
Sumber :
-          Nugroho, Widyo. & Achmad, Muchji. (1996). Seri Diktat Kuliah Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma

0 komentar:

Posting Komentar