A. IDEOLOGI
Menurut Wikipedia Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan.
Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt
de Tracy pada
akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan
“sainstentang ide“. Ideologi dapat dianggap
sebagai visi yang komprehensif,
sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat
Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat
Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan
pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama di balik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada
masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara
implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak
diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologiMarxisme).
Kata
Ideologi pertama sekali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt
de Tracy pada
tahun 1796. Kata ini berasal dari bahasa Prancis idéologie, merupakan
gabungan 2 kata yaitu, idéo yang
mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu
kepada logos, kata dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan
logika dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata ini dalam pengertian etimologisnya, sebagai “ilmu yang
meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan”
Secara
garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi (mabda’) adalah pemikiran yang mencakup
konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk
merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran
tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan
metode untuk menyebarkannya.
B. LANGKAH
PANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Setiap
manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena
itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa
arti dari pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan
yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat
atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan
demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang
singkat saja, melainkan melalui proses watu yang lama dan terus menerus,
sehingga proses pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu
dapat diterima oleh akal sehingga diakui kebenarannya. Atas dasra ini manusia
menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk
yang disebut pandangan hidup. Maka dari itu untuk mendapatkan pandangan hidup
yang baik perlu langkah-langkah seperti : mengenal, mengerti, menghayati,
meyakini, mengabdi, serta mengamankan.
Namun
berdasarkan asalnya, pandangan hidup diklasifikaskan menjadi 3 macam :
1.
Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya
2.
Pendangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan
norma yang terdapat pada negara.
3.
Pandangan hidup yang berasal dari renungan yaitu pandangan hidup yang relatif
kebenarannya.
2.
CONTOH
Disini
saya mengambil contoh ideologi dan pandangan hidup yang baik dalam pancasila,
terutama sila pertama yang berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa “. Sila ini
berhubungan dengan perilaku kita sebagai umat beragama pada Tuhannya.
Ani
beragama Kristen dan Budi beragama Islam, mereka berdua sudah lama beteman
namun jarang sekali bertengkar meskipun keyakinan mereka berbeda. Bahkan pernah
sewaktu-waktu mereka berangkat beribadah bersama. Ani ke gereja dan Budi ke
masjid.
3.
TANGGAPAN
Perilaku
contoh diatas patut kita tiru, kita harus menghormati antar beragama, kita
tidak boleh membeda-bedakan, saling mengejek atau menjatuhkan, kita harus
percaya pada Tuhan yang sesuai dengan ajaran masing-masing, menjalankan
perintah agama sesuai ajarannya, dan tidak memaksakan hendak beragama. Sehingga
kita mempunyai pandangan hidup yang baik dalam beragama jika sikap diatas
dilaksanakan.
Sumber
:
-
Nugroho, Widyo. & Achmad, Muchji. (1996). Seri Diktat Kuliah Ilmu Budaya
Dasar. Jakarta: Gunadarma
0 komentar:
Posting Komentar